RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
|
: SMA Negeri 3 Semarang
|
Mata Pelajaran
|
: Sejarah Indonesia
|
Kelas / Semester
|
: XI / I
|
Materi Pokok
|
:Perubahan dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah
pada masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia.
|
Alokasi Waktu
|
: 1 x pertemuan (2 x
45 menit)
|
A.
Kompetensi
Inti (KI)
KI - 1.
|
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya
|
KI - 2.
|
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
|
KI - 3.
|
Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
|
KI - 4.
|
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
|
B.
Kompetensi
Dasar dan Indikator
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1.1
|
Menghayati nilai-nilai
persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan pergerakan nasional menuju
kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap bangsa dan
Negara Indonesia.
|
1.1.1. Menghayati
ajaran agama yang dianut.
1.1.2.
Menunjukkan rasa syukur antar umat beragama
dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.1.3.
Mengamalkan sikap toleransi antar umat
beragama.
|
2.1
|
Mengembangkan nilai dan
perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan bercermin pada kegigihan
para pejuang dalam melawan penjajah.
|
2.1.1.
Menganalisis perjuangan para pendahulu
bangsa dalam rangka mempertahankan harga diri bangsa dengan bercermin pada
kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah.
|
2.5
|
Berlaku jujur dan
bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah.
|
2.5.1.
Menunjukkan rasa tanggung jawab dan
disiplin terhadap tugas semua tugas yang diberikan.
|
3.1
|
Menganalisis perubahan, dan
keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
|
3.1.1.
Mendeskripsikan
hubungan merkantilisme,
Revolusi Industri, dan kapitalisme di Eropa dengan perkembangan kolonialisme
dan imprealisme barat di Indonesia.
|
4.1
|
Mengolah informasi
tentang peristiwa sejarah pada masa penjajahan bangsa Barat berdasarkan
konsep perubahan dan keberlanjutan, dan menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah.
|
4.1.1.
Menyusun hasil laporan tulis atau resume tentang
hasil hubungan merkantilisme, Revolusi Industri, dan kapitalisme di Eropa dengan perkembangan
kolonialisme dan imprealisme barat di Indonesia.
|
C.
Tujuan
Pembelajaran
1.
Kompetensi
sikap spiritual
Setelah mengikuti pembelajaran,
diharapkan siswa mampu :
a)
Menunjukkan sikap
berdoa sebelum memulai pelajaran.
b)
Menunjukkan sikap
menghargai dan menghormati sesama peserta didik.
2.
Kompetensi
sikap sosial
a)
Menunjukkan sikab
toleransi terhadap perbedaan pendapat.
b)
Menunjukkan sikap
bertanggungjawab terhadap tugas-tugas yang diberikan dalam pembelajaran sejarah.
3.
Kompetensi
Pengetahuan
Setelah mengikuti
pembelajaran, diharapkan siswa mampu :
a) Menjelaskan
pengertian paham Rasionalisme, Merkantilisme, Revolusi Industri, dan
Kapitalisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia.
b) Menjelaskan
bentuk-bentuk Kolonialisme dan Imperialisme.
c) Menganalisis
hubungan Rasionalisme, Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Kapitalisme dengan
perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia.
4.
Kompetensi
ketrampilan
a) Menguraikan
pengertian paham Rasionalisme, Merkantilisme, Revolusi Industri, dan
Kapitalisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia.
b) Menyimpulkan
bentuk-bentuk Kolonialisme dan Imperialisme
c) Menyusun
hasil laporan tulis atau resume tentang hasil hubungan merkantilisme, Revolusi Industri, dan kapitalisme
di Eropa dengan perkembangan kolonialisme dan imprealisme barat di Indonesia.
D.
Materi
Pembelajaran
·
Hubungan antara paham Rasionalisme,
Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Kapitalisme dengan perkembangan Kolonialisme
Imperialisme Barat di Indonesia.
E.
Metode
Pembelajaran
Pendekatan
umum : Pendekatan Scientific.
Metode : diskusi,observasi
literature.
Model
: Question Student Have,
F.
Media,
Alat, Dan Sumber Pembelajaran
Media : gambar, dan Power Point
Alat : laptop, LCD,papan tulis,
kertas HVS/Folio,
Sumber :
1.
BSE,
Dwi Ari
Listiyani. Sejarah 2 Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS.
G.
Langkah-Langkah
Kegiatan Pembelajaran
Petemuan
ke 1
1.
Pendahuluan (10 menit)
a) Peserta
didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa menurut ajaran agama
masing-masing.
b) Mengkondisikan siswa
untuk belajar dan memotivasi siswa
terkait hubungan antara paham rasionalisme, Merkantilisme, Revolusi
Industri, dan Kapitalisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat
di Indonesia
c) Apersepsi:
Tanya-jawab(Guru dengan siswa) tentang
pengetahuan dasar hubungan antara paham Rasionalisme,
Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Kapitalisme dengan perkembangan
Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
d) Menyampaikan
model pembelajaran inti hari ini, yaitu pembelajaran menggunakan model “Question
Student Have”.
Kompetensi
yang diharapkan : menunjukkan sikap religius dan ungkapan rasa syukur atas
karunia-NYA).
2.
Inti
(70 menit)
Mengamati (Observing)
1) Mendengarkan
penjelasan materi dari guru sebagai pendahuluan materi dengan menampilkan
gambar-gambar atau Power Point.
2) Guru
memberikan sedikit waktu untuk mencatat materi yang telah diberikan.
3) Membentuk
kelas menjadi beberapa kelompok, masing-masing maksimal 5 orang.
4) Membagikan
potongan kertas kepada peserta didik.
Kompetensi
yang diharapkan : perhatian, disiplin,
ketelitian, rasa hormat.
Menanya (Questioning)
1) Menugaskan
kepada peserta didik untuk menuliskan mengenai materi yang di sampaikan guru
ataupun materi yang nasih belum di mengerti oleh peserta didik dalam bentuk
pertanyaan.
2) Guru
dapat membimbing peserta didik menyusun
pertanyaan seperti :
·
Apakah yang di maksud dengan Merkantilisme dan bagaimana pengaruhnya di Indonesia?
·
Factor apa yang membuat
pengaruh imperialisme berkembang di Indonesia?
·
Bagaimana dengan
perkembangan social masyarakat pada masa kolonialisme.
3) Guru
memastikan tidak ada pertanyaan yang sama antar kelompok.
Kompetensi
yang diharapkan : menumbuhkembangkan kemampuan untuk bertanya,,menumbuhkan rasa
ingin tahu, perhatian, sikap saling menghormati.
Pengumpulan
Data (Experimenting)
1) Lembar
kertas dibagikan, setelah selesai lalu diambil kembali oleh guru.
2) Kemudian
dibagikan lagi secara acak dengan kelompok lain, untuk menjawab pertanyaan.
3) Peserta
didik membaca dari berbagai sumber belajar yang berkaitan dengan hubungan
antara paham rasionalisme, Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Kapitalisme
dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
4) Membaca
dari berbagai sumber hubungan antara paham rasionalisme, Merkantilisme,
Revolusi Industri, dan Kapitalisme dengan perkembangan Kolonialisme
Imperialisme Barat di Indonesia
5) Mengumpulkan data/informasi tentang
sumber mengenai pengaruh- hubungan
antara paham rasionalisme, Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Kapitalisme
dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
6) Menganalisis
sumber informasi mengenai pengaruh hubungan antara paham
rasionalisme, Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Kapitalisme dengan
perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
7) Peserta
didik mencoba menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh peserta didik di
kelompok lain.
Kompetensi
yang diharapkan : perhatian, disiplin,
ketelitian, rasa hormat,disiplin dan menerima pendapat orang lain.
Mengasosiasi
(Associating)
1) Kelompok
tersebut wajib untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh kelompok
lain.
2) Guru
membantu jika ada siswa yang sudah tidak mampu memecahkan soal/pertanyaan yang
ada..
3) Menyimpulkan informasi atau data yang akan dikumpulkan.
4) Menyimpulkan pengaruh
hubungan antara paham Rasionalisme, Merkantilisme, Revolusi Industri,
dan Kapitalisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di
Indonesia
Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormat.
Mengkomunikasikan (Communicating)
1) Mengkomunikasikan
pertanyaan dan jawaban dari seluruh kelompok tentang hubungan antara paham
rasionalisme, Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Kapitalisme dengan
perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
Kompetensi
yang diharapkan : perhatian, disiplin,
ketelitian.
3.
Penutup
(10 menit)
1)
Membantu peserta didik
untuk menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-nilai yang dapat dipetik
dari aktivitas hari ini.
2)
Guru menugaskan peserta
didik untuk mencari dan mengumpulkan
data/informasi tentang hubungan
antara paham rasionalisme, Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Kapitalisme
dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
H.
Penilaian
1. Kompetensi
Sikap Spiritual
a.
Teknik Penilaian :
Jurnal
b.
Bentuk Intrumen :
Lembar Penilaian Jurnal
c.
Kisi-kisi
: 1. Tata cara berdoa yang baik
2. Selalu memulai dan mengakhiri dengan berdoa
3. Dapat
mencontohkan sikap toleransi.
4. Mampu menjadi pribadi yang
bertanggungjawab
No
|
Tanggal
|
Nama Siswa
|
Kejadian
|
1
2
3
4
5
6
7
Dst
|
|
|
|
2. Kompetensi
Sikap Sosial
a. Teknik
Penilaian : Observasi
b. Bentuk
Instrumen : Lembar Penilaian
Observasi
c. Kisi-kisi :
No
|
Indicator
|
Score
|
|||
SB
|
B
|
C
|
K
|
||
1.
|
Menunjukkan perilaku sopan-santun
sebagai perwujudan saling menghormati
|
|
|
|
|
2.
|
Menerima saran dan kritik
dari kelompok lain.
|
|
|
|
|
3.
|
Disiplin waktu, artinya tepat
waktu saat memulai dan mengakhiri diskusi
|
|
|
|
|
4.
|
Menunjukkan rasa tanggung
jawab dalam berdiskusi dan presentasi sebagai bentuk disiplin dalam
pembelajaran.
|
|
|
|
|
5.
|
Tidak menyontek
dalammengerjakan ujian/ulangan
|
|
|
|
|
6.
|
Tidak menjadi
plagiat(mengambil/menyalin karya oranglain tanpa menyebutkan sumber)
|
|
|
|
|
Keterangan :
Sikap sosial, spiritual, keterampilan:
Sikap sosial, spiritual, keterampilan:
Sangat Baik :
apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00
Baik :
apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33
Cukup :
apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65
Kurang :
apabila memperoleh skor kurang 1,66
3. Kompetensi
Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Kisi-kisi :
a)
Soal Uraian
Indikator
|
No
|
Soal
|
Bobot
|
Mendeskripsikan hubungan merkantilisme, Revolusi Industri, dan kapitalisme di Eropa dengan perkembangan
kolonialisme dan imprealisme barat di Indonesia.
|
1.
|
Jelaskan pengertian dari
merkantilisme!
|
10
|
2.
|
Jelaskan pengertian dari
revolusi industry!
|
10
|
|
3.
|
Dengan perkembangan
revolusi industry di dunia barat, apa pengaruhnya bagi Indonesia?
|
10
|
|
4.
|
Jelaskan sebab-sebab
munculnya revolusi industri!
|
10
|
|
5.
|
Uraikan mengenai dampak
revolusi industry di bidang politik
|
10
|
|
6.
|
Jelaskan perkembangan
kolonialisme di bidang politik.
|
10
|
|
7.
|
Sebutkan macam-macam
kolonialisme!
|
10
|
|
8.
|
Apa itu imperialisme?
|
10
|
|
9.
|
Sebutkan sebab-sebab
imperialisme.
|
10
|
|
10.
|
Jelaskan perbedaan antara
imperialism modern dan kuno!
|
10
|
|
|
|
Jumlah
|
100
|
Pedoman penilaian:
Rentang Nilai: Nilai = jumlah skor yang diperoleh
·
Bila
peserta didik bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap maka akan
mendapatkan nilai 100
4. Kompetensi
Ketrampilan
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Kisi-kisi :
a. Non
Test
1. Nilai
Individu
No
|
Aspek yang dinilai
|
Nama siswa
|
Nilai kualitatif
|
Nilai kuantitatif
|
Jumlah
|
1.
|
Keaktifan siswa dalam
diskusi
|
|
|
|
|
2.
|
Keaktifan siswa dalam
menjawab
|
|
|
|
|
3.
|
Keaktifan siswa dalam
mencari sumber belajar.
|
|
|
|
|
b. Nilai
kelompok
No
|
Nama kelompok
|
Diskusi
|
Ketepatan tugas
|
Score
|
1.
|
Kelompok 1
|
|
|
|
2.
|
Kelompok 2
|
|
|
|
3.
|
Kelompok 3
|
|
|
|
4.
|
Kelompok 4
|
|
|
|
5.
|
Kelompok 5
|
|
|
|
2. Tertulis
No
|
Nama
|
Produk (resume)
|
Score
|
1.
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
Dst
|
|
|
|
Keterangan
:
·
Sikap social,
spiritual, ketrampilan
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65
Kurang :
apabila memperoleh skor kurang 1,66
·
Pengetahuan :
Pengetahuan :
Essay
:
Jawaban
benar x 10 = Nilai
Semarang, Agustus
2014
Mengetahui,
Kepala SMAN 3 Semarang Guru Mapel
Sejarah
Drs
Bambang Nianto Mulyo, M.Ed ..............................
NIP.
19610429 199603 1 007
HUBUNGAN
ANTARA PAHAM RASIONALISME, MERKANTILISME, REVOLUSI INDUSTRI, DAN KAPITALISME
DENGAN PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA
Perkembangan praktik
kolonialisme dan imperialisme sangat dipengaruhi oleh perkembangan zaman ketika
itu. Berbagai ideologi dan paham muncul pada abad ke-18, yang ditandai dengan
Revolusi Prancis (1789), Revolusi Amerika, dan Revolusi Industri di Inggris,
serta pada abad ke-20 Revolusi Bolshlevick di Rusia. Munculnya paham-paham baru
mendorong pihak kolonialis dan imperialis dalam membuat kebijakan terhadap
negeri yang dijadikan koloninya. Paham-paham tersebut dapat berwujud
merkantilisme, liberalisme, rasionalisme, serta kapitalisme.
1.
Rasionalisme
Rasionalisme
adalah paham yang menganggap sesuatu itu dianggap benar jika sesuai dengan akal
pikiran. Tempat kelahiran rasionalisme adalah Prancis (Renne Descartes
1596-1650). Ia adalah seorang filosof,ilmuwan dan matematikus Prancis yang
tersohor. Sebenarnya, rasionalisme merupakan kelanjutan dari perlawanan
terhadap ajaran-ajaran yang bersifat dogamatis dan taradisi yang mulai tampak
pada abad ke-15 dan abad ke-16.
a. Charles
Secondat, Baron de la Brede et de Montesquieu (1689– 1755).
Montesquieu
berpendapat bahwa dalam sebuah pemerintahan harus terdapat pemisahan kekuasaan
berdasarkan pada “Trias Politika”,
executive power (pelaksana undang-undang), legislative power (pembuat undang-undang),
dan judicial power (yang mengawasi pelaksanaan
undang-undang).
b. Jean
Jacques Rousseau (1712 – 1726)
Pemikiran
Rosseau adalah tentang hak kebebasan dan persamaan manusia. Ia mengatakan dalam
bukunya yang berjudul Du Contratct Social, bahwa “manusia dilahirkan bebas,
tetapi ia sekarang terikat. Pendapat Rosseau tentang hak-hak azasi manusia
dicantumkan dalam UUD 1789, juga menimbulkan paham demokrasi modern.
c. Francois
Marie Arouet atau Voltaire (1694 – 1778).
Voltaire
adalah seorang pejuang kebebasan dan kemerdekaan.Tulisan-tulisannya yang tajam
banyak mengkritik tindakan-tindakan raja yang sewenang-wenang dan mengoreksi
keburukan-keburukan yang dikalangan gereja.
2.
Merkantilisme
Istilah
Merkantilisme diambil dari kata ”Mercari” yang artinya berjual beli.
Merkantilisme adalah sebuah sistem ekonomi di mana negara memiliki wewenang
yang besar, atau disebut juga sebagai sistem ekonomi proteksi. Kemakmuran
diperoleh dari perdagangan luar negeri. Ideologi ini sangat kuat pengaruhnya,
sehingga pada abad ke-18 berkembang menjadi politik ekonomi di negara-negara
Eropa Barat. Tujuan dari merkantilisme adalah untuk melindungi perkembangan
industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara yang ada di masing-masing
negara. Negara atau pemerintah memperoleh kekayaan sebanyak-banyaknya untuk
membiayai negara; negara atau pemerintah merupakan satu-satunya penguasa
ekonomi. Cara yang digunakan dalam rangka memperkaya Negara adalah dengan
penumpukan kekayaan yang berupa logam mulia yaitu emas dan perak. Negara yang
banyak memiliki timbunan logam mulia dalam jumlah yang besar merupakan negeri
yang kaya, dan mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kekuatannya sehingga
dapat memperkuat armada perangnya.
Demikian
pula negara yang kaya, akan mengalami kemajuan dalam perdagangan dan usaha
produksi lainnya. Hasil produksi ekspor ditingkatkan, sebaliknya barang impor
dibatasi dan dikenakan biaya yang tinggi. Daerah jajahan dipaksa untuk
menghasilkan bahan mentah untuk keperluan industri dan dipaksa untuk membeli
hasil industri negara induk, atau daerah jajahan juga dijadikan sebagai daerah
pemasaran setelah bahan mentahnya diambil. Di India, Inggris memaksa penduduk
menanam kapas dan di Amerika mereka melarang penduduk koloni mengimpor
barang-barang kecuali dari Inggris. Di Inggris,politik merkantilisme
diberlakukan pada masa Raja Henry VIII dan di Prancis pada masa Perdana Menteri
Colbert.
3.
Revolusi
Industri (1750–1840)
Revolusi
Industri adalah perubahan radikal dalam cara pembuatan atau memproduksi
barang-barang dengan menggunakan mesin- mesin, baik untuk tenaga penggerak
maupun untuk tenaga pemproses. Dengan digunakannya mesin-mesin menjadikan
tenaga manusia tidak terpakai lagi, sehingga terjadi peningkatan kualitas dan
kuantitas produksi barang, termasuk perubahan dalam cara kerja dan
pemasarannya.
a) Latar
Belakang Munculnya Revolusi Industri di Inggris.
1) Adanya
penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi.
Adanya
penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi yang mendukung proses produksi
barang, seperti Abraham Darby (1750) yang menggunakan batu bara untuk
melelehkan besi sehingga mendapatkan hasil yang lebih sempurna dibandingkan
dengan menggunakan kayu bakar. Pada tahun 1769 James Watt menemukan mesin uap,
walaupun sebelumnya telah ditemukan oleh Thomas Newcomen tetapi belum
dipatenkan. James Hargreaves pada tahun
1764 sebagai penemu pertama mesin pemintal yang kemudian diikuti oleh Richard Arkwright
pada tahun 1768. Kapal api ditemukan pada tahun 1802 oleh Symington yang
disebut Charlote Dundas, pada tahun 1807 Fulton membuat kapal api Clermont
(pada tahun 1819 kapal api pertama)
Savanah
menyeberangi Samudera Atlantik). Pada tahun 1825 George Stephenson menemukan
lokomotif, penemuannya ini dianggap sebagai percepatan Revolusi Industri diawal
abad ke-19. Penemuan-penemuan yang pesat terjadi di Inggris terjadi karena
dukungan dari berbagai pihak orang-orang yang memiliki modal untuk membiayai
penelitian, terlebih setelah dibentuknya lembaga penelitian ilmiah Royal
Society for improving Natural Knowledge.
2) Keadaan
alam yang kaya akan barang tambang.
Keadaan alam yang kaya akan barang
tambang menjadikan Inggris sebagai negara pertama yang mengalami Revolusi
Industri. Barang tambang yang terdapat di Inggris antara lain batu bara, bijih
besi, timah, kaolin. Selain itu, Inggris juga terkenal sebagai negara yang
menghasilkan wol yang banyak untuk industri tekstil, dan juga negara Eropa yang
memiliki wilayah jajahan yang luas, di mana kegiatan ekonomi ikut berkembang
dengan pesat. Ini terlihat dari kemajuan satu di antara kongsi dagang Inggris
yaitu EIC (English Indian Company).
b) Akibat
Revolusi Industri
(1) Dalam
bidang Ekonomi
Akibat yang ditimbulkan Revolusi
Industri salah satunya adalah keuntungan yang berlipat karena biaya produksi
yang tidak besar, sehingga harga menjadi lebih murah. Selain itu kemampuan
untuk berproduksi menjadi lebih cepat dan banyak, dengan kualitas yang baik.
Pengaruhnya bagi dunia adalah perkembangan perdagangan menjadi ramai, karena
dapat memenuhi kebutuhan konsumen tidak hanya di Inggris. Selain itu adalah
munculnya golongan “kapitalis”, yaitu individu yang mempunyai kekuasaan
Muncul paham kapitalisme, yaitu suatu
paham dalam system perekonomian dengan sifat individualisme yang diusahakan
oleh swasta, merupakan tonggak dimulainya era mencari untung yang
sebesar-besarnya oleh pihak pengusaha pemilik modal, sementara para pekerjanya
(karyawan atau buruhnya) tidak memiliki perusahaan itu (mereka hanya menerima
upah atau gaji sesuai kerja kerasnya).
(2) Dalam
bidang Sosial
Dalam bidang sosial Revolusi Industri
melahirkan urbanisasi secara besar-besaran akibat dari para petani kehilangan
tanah garapannya, sehingga kota menjadi padat karena banyak yang mencari
pekerjaan sebagai buruh di pabrik-pabrik. Hal ini menjadikan upah buruh menjadi
kecil, dan kehidupan mereka semakin susah, sedangkan para pemiliki modal
semakin kaya karena keuntungan yang terus bertambah.
Dampaknya adalah munculnya kesenjangan
antara buruh dengan majikan sebagai pemilik modal, maka muncullah gerakan buruh
berupa pemogokan-pemogokan yang menentang kesewenangan majikan.
Dari fenomena inilah muncul paham
sosialis yang tujuannya adalah untuk memperjuangkan hak-hak buruh. Selain itu,
di Inggris kriminalitas semakin merajalele yang diakibatkan oleh munculnya
penggangguran.
(3) Dalam
bidang Politik
Dampak dari pekembangan kapitalisme
adalah lahirnya paham baru yaitu liberalisme. Dalam kaitannya dengan ekonomi,
paham ini menginginkan agar pemerintah tidak terlalu jauh ikut campur tangan
dan sebanyak mungkin diserahan kepada swasta.
Perkembangan
dari kapitalisme dan liberalisme adalah tuntutan untuk meluaskan daerah
jajahan, sehingga muncullah konsep kolonialisme dan imperialisme modern, yang
menjadikan ekonomi sebagai satu-satunya motif.
4.
Kapitalisme
Secara
sederhana, kapitalisme adalah sistem dan paham ekonomi yang modalnya (penanaman
modal dan kegiatan industrinya) bersumber pada modal pribadi atau modal
perusahaan swasta guna bersaing bebas di pasaran internasional atau nasional
atau pun lokal. Kapitalisme merupakan respons terhadap merkantilisme cccyang menempatkan negara sebagai pemilik
kekayaan negara.
Kapitalisme,
sebaliknya, menempatkan individu sebagai pemilik modal yang menguasai kekayaan
alam. Seorang kapitalis adalah mereka yang memiliki modal (capital), biasanya
berbentuk uang, guna mengembangkan usaha industrinya. Dalam istilah Karl Marx,
kapitalis adalah pemilik ekonomi yang besar karena mereka memiliki modal yang
kuat. Alat-alat industri atau mesin dalam tataran infrastruktur; dan seorang
buruh/karyawan yang bekerja dalam perusahaan kapitalis maka ia memiliki hak
atas alat-alat tersebut: ia hanya diharuskan bekerja dan menerima upah atau
gaji sebagai konsekuensi. Paham kapitalisme ini bergandengan erat dengan
liberalisme, di mana pihak swasta atau partikelir diberikan kebebasan oleh
negara untuk mengolah dan memperjualbelikan kekayaan alam. Dalam hal ini,
pemerintah atau negara tak berhak ikut campur dalam mengatur kaum
kapitalis-liberalis dalam memperkayai diri mereka. Tokoh-tokoh
kapitalisme-liberalisme antara lain: Adam Smith, David Ricardo, Robert
Malthus,dan John Locke.
Ø Perluasan Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia.
Proses
interaksi kekuasaan antara negara-negara tradisional (kerajaan) milik pribumi
dan kekuasaan Belanda pada abad ke-19 menunjukkan dua perkembangan yang sangat
berbeda. Di satu pihak, tampak makin meluasnya kekuasaan colonial dan
imperialiasme Belanda. Di lain pihak terlihat makin merosotnya kekuasaan
tradisional milik pribumi. Meluasnya kolonialisme dan imperialisme Belanda di
Indonesia membawa akibat terhadap perubahan dalam berbagai segi kehidupan,
seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Dalam bidang politik, pengaruh kekuasaan Belanda
semakin kuat karena intervensi yang intensif dalam masalah-masalah istana,
seperti pergantian takhta, pengangkatan pejabat-pejabat keraton, ataupun
partisipasinya dalam menentukan kebijaksanaan pemerintahan kerajaan. Dengan
demikian, dalam bidang politik penguasa-penguasa pribumi makin tergantung pada
kekuasaan asing sehingga kebebasan dalam menentukan kebijaksaan pemerintahan
istana makin menipis. Di samping itu, aneksasi wilayah yang dilakukan oleh
penguasa asing mengakibatkan makin menyempitnya wilayah kekuasaan pribumi.
Penghasilan yang berupa lungguh, upeti atau hasil bumi makin berkurang, bahkan
hilang sebab kedudukannya telah berganti sebagai alat pemerintah Belanda.
ü Dalam bidang ekonomi, penghasilan penguasa pribumi
makin berkurang. Sudah pasti keadaan ini akan menimbulkan kegoncangan dalam
kehidupan para penguasa pribumi. Di pihak rakyat, khususnya para petani
dibebani kewajiban untuk mengolah sebagian tanahnya untuk ditanami dengan
tanaman-tanaman eskpor dan masih harus menyumbangkan tenaganya secara paksa
kepada pemerintah kolonial. Hal inilah yang mengakibatkan runtuhnya
perekonomian rakyat.
ü Di
bidang demografi (kependudukan), berdasarkan sensus Raffles (buku History of
Java tulisan Raffles) bahwa pada tahun 1815 jumlah pendudukan Jawa mencapai 4,5
juta jiwa. Dari jumlah tersebut lebih
dari 1,5 hidup di daerah kerajaan dan kira-kira 3 juta ada di daerah yang
langsung diperintah oleh pemerintah kolonial. Sejak akhir abad ke-19 telah
terjadi mobilitas dalam masyarakat, baik secara geografis maupun sosiologis.
Dalam pengertian geografis bahwa perpindahan tempat tinggal dan kerja makin
lama makin sering dilakukan. Transmigrasi, migrasi intern, dan urbanisasi
menunjukkan adanya keinginan untuk keluar dari lingkungan hidup yang lama. Hal
itu karena pengaruh penetrasi ekonomi asing dan kerapatan penduduk, mobilitas
dalam kerja terjadi pula. Sebagian dari masyarakat tani beralih kerja menjadi
pedagang, meskipun secara kecil-kecilan. Demikian juga jenis pekerjaan tukang
dan pelayanan lainnya bertambah banyak pula. Peralihan kerja dan perpindahan ke
tempat lain, ada yang membawa dampak ke kehidupan sosial. Orang yang pindah ke
kota dan mendapat pekerjaan yang baik, akan naik harganya di mata masyarakat.
Demikian pula jika seseorang sukses
dalam usahanya. Dengan demikian terjadilah semacam mobilitas sosial vertikal.
Dalam perkembangannya, pada tahun 1900 penduduk Jawa telah mencapai hampir 28,5
juta jiwa. Perkembangan penduduk di Jawa
pada abad ke-19 dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain terjadinya
peningkatan hidup dari penduduk pribumi,meluasnya pelayanan kesehatan (
introduksi vaksinasi cacar), dan perwujudan ketertiban dan perdamaian oleh
pemerintah Belanda.
ü Dalam
bidang sosial, perluasan kolonialisme dan imperialisme berakibat makin
melemahnya kedudukan dan perekonomin penguasa pribumi. Penguasa pribumi lebih
banyak ditugaskan untuk menggali kekayaan bumi Indonesia, seperti memungut
pajak, mengurusi tanaman milik pemerintah, dan mengerahkan tenaga kerja untuk
kepentingan pemerintah Belanda.Turunnya kedudukan penguasa pribumi
mengakibatkan turunnya derajat dan kehormatan sebagai penguasa pribumi.
ü Di
bidang budaya, makin meluasnya pengaruh kehidupan Barat dalam lingkungan
kehidupan tradisional. Tata kehidupan Barat seperti cara bergaul, gaya hidup,
cara berpakaian dan pendidikan mulai dikenal di kalangan atas atau istana.
Sementara itu, beberapa tradisi di lingkungan istana mulai luntur. Tradisi
keagamaan rakyat pun mulai terancam pula. Di kalangan penguasa timbul
kekhawatiran bahwa pengaruh kehidupan Barat mulai merusak nilai-nilai kehidupan
tradisional. Tantangan yang kuat terutama dari kalangan pimpinan agama yang
memandang kehidupan Barat bertentangan dengan norma-norma ajaran agama Islam.
Orientasi keagamaan seperti ini, terdapat juga di kalangan para bangsawan dan
pejabat-pejabat istana yang patuh kepada agama. Dalam suasana kritis, pandangan
keagamaan ini dijadikan dasar ajakan untuk melakukan perlawanan.
ü Perubahan
dalam berbagai segi kehidupan sebagai akibat makin meluasnya kolonialisme dan
imperialisme di Indonesia menimbulkan kegelisahan, kekecewaan, dan kebencian
yang meluas di kalangan rakyat Indonesia. Itulah sebabnya pada abad ke-19
muncul perlawanan-perlawanan besar di seluruh wilayah Indonesia.
v Pengertian
Kolonialisme
Kolonialisme
berasal dari kata colunus (colonia) yang berarti suatu usaha untuk untuk
mengembangkan kekuasaan suatu negara diluar wilayah negara tersebut.
Kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk
mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu
wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang kaya akan bahan
mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme.
v Pengertian
Imperialisme
Imperialisme
adalah usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai negara lain.
Imperialisme dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu imperialisme kuno dan
imperialisme modern. Imperialisme kuno berlangsung
sebelum revolusi industri dan bertujuan untuk memiliki kekayaan (gold),
mencapai kejayaan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Spanyol dan portugis
adalah negara yang menjalankan imperialisme kuno. Sementara Inggris merupakan
negara yang menganut imperialisme modern.
v Perbedaan
Kolonialisme dan Imperialisme
·
Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis
sumber daya alam dari negara yang bersangkutan untuk diangkut ke negara induk.
·
Imperialisme bertujuan untuk menanamkan
pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan.
ü Wujud imperilaisme
kuno (abad 16-18) di Indonesia di terapkan pada : monopoli, ekstirpasi, upeti,
eksploitasi, rodi dan tanam paksa.
ü Perkembangan
imperialisme modern (abad 19-20) ditandai dengan munculnya Undang-Undang
Agraria tahun 1870, dimana peran swasta begitu dominan yaitu perkembangan
industrialisasi di bidang perkebunan dan dilaksanakannya politik pintu terbuka
bagi kaum investor.
v Persamaan
Kolonialisme dan Imperialisme .
o Persamaan kolonialisme dan imperialisme adalah akan membuat
negara penjajah menjadi makmur, sementara yang dijajah semakin menderita.
o Hubungan Merkantilisme, Revolusi Industri, dan
Kapitalisme dengan perkembangan Kolonialisme Barat di Indonesia
ü Merkantilisme → karena bertujuan menumpuk
kekayaan berupa logam muli a sebanyak-banyaknya, bangsa Barat terdorong untuk
mencari daerah jaj ahan diantaranya Indonesia sebagai s asarannya.
ü Revolusi Industri → terdorong keingi nan untuk
mencari bahan baku untuk ind ustri dan mencari daerah unt uk memasarkan hasil
industrinya, maka b erkembanglah kolonialisme Barat di Indonesia.
ü Kapitalisme → keinginan untuk mena namkan modal
agar mendapatkan keuntu ngan yang lebih besar, maka datang lah bangsa Barat ke
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia untuk dij adikan sebagai
koloninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar